Data Dalam Statistik

Data dalam statistik terbagi dua jenis:

1. Data kualitatif, dalam bentuk narasi, spt: Perempuan itu cantik. Dosen itu pemarah.

2. Data kuantitatif direpresentasikan dengan angka:

    i. Data diskrit: Data yang tidak diukur tapi dihitung (dicacah), biasanya pecahan terkecilnya tertentu (dan dalam bentuk bilangan bulat). Contoh: Hitung jumlah siswa dalam kelas. Hasilnya bisa 30 siswa. Apakah hasilnya bisa 30.2 siswa? Tentu tidak.

    ii. Data continues: Data yang diukur bukan dihitung, biasanya pecahan terkecilnya tidak bisa ditetapkan (tidak ada batasnya). 

Contoh: Berapa umur Anda sekarang? Bisa dijawab 23 tahun. Bisa dijawab 23 tahun 2 bulan 22 hari 2 jam 3 menit 5 detik 8 milidetik 7 mikrodetik.... (dan bisa berlajut sampai satuan terkecil yang tidak terbatas). 

Contoh lain: Ukurlah suhu di Jakarta sekarang. Jawabannya biisa tidak terbatas, bisa 32 derjat Celcius, bisa 32.1 derajat Celcius, bisa 32.11 derjat Celcius, bisa 32.111 derjat Celcius, bisa 32.111111111 derjat Celcius, dst. Jika menemukan hal spt ini maka variable suhu pastilah Continues.


Pengukuran (Measurament) dalam Statistik membagi data sbb:


1. Categorical/Nominal/Symbol

Adalah data pengukuran kategori yang: (i) di-angka-kan secara diskrit, (ii) tidak mengandung makna urutan (order).

Contoh:

Female = 0

Male = 1

atau:

Minang = 0

Jawa = 1

Bugis =2

Angka-angka tsb hanya simbol (nominal), tidak mengandung makna urutan. Apakah Male (angka 1) lebih tinggi (derajatnya) daripada Female (angka 0)? Tentu tidak kan....


2. Ordinal

Adalah data pengukuran kategori yang: (i) di-angka-kan secara diskrit, (ii) mengandung makna urutan (order)

Contoh:

Tidak Sekolah = 0

SD = 1

SMP = 2

SMA = 3

S1 = 4

S2/S3 = 5

Angka-angka tsb adalah simbol, tapi mengandung makna urutan.


3. Interval

Adalah data pengukuran yang: (i) datanya kontinu , (ii) tidak mengandung makna rasio (x kali lebih, x kali kurang)

Contoh:

Tempratur 20.2 derjat Celcius, dan 40.4 derjat Celcius

Apakah berarti 40.4 derjat Celcius dua kali lebih panas daripada 20.2 derajat celcius? Tentu tidak.

Interval Scale

Nilai Interval biasanya di presentasikan dalam skala, yang berjarak diantara dua nilainya.


Ciri-ciri data interval: (i) nilai 0 tidak berarti "substabsi"nya tidak ada, (ii) bisa dikali tambah, tapi tidak bisa di bagi atau kali.

Misal:

(i) Suhu dalam ruangan itu 0 derjat Celcius

Apakah berarti tidak ada suhu dalam ruangan tsb? Tentu tidak

(ii) Suhu di ruangan ini sekarang 29 derjat celcius, 4 derjat lebih rendah dari pada diruangan sana. Artinya suhu di ruangan sana 29 + 4 = 33 derjat Celcius. Apakah bisa dikatakan suhu diruangan ini 4 kali lebih panas dari rungan sana, berarti ruangan sana 29 x 4 = 116 derjat Celcius? Tentu tidak!


4. Rasio

Adalah data pengurukuran yang:(1) datanya kontinue, (ii) mengandung makna rasio (x kali lebih, x kali kurang).

Contoh:

Amir beratnya 20.2 kg, Umar beratnya 40.4 kg.

Berat umar 2x lebih berat dari Amir

Ciri-ciri data interval: (i) nilai 0  bisa jadi berarti "substabsi"nya tidak ada, (ii) bisa dikali tambah, dan bisa di bagi atau kali.

Contoh diatas: Berat Amir 20.2 kg, berat Umar 2 kali lebih berat dari Amir, maka berat Umar 2 x 20.2 = 40.4 kg.


SKALA LIKERT5

Data observasi atau survey kadang biasa diukur pakai skala likert5. Misal: 1 Sangat tidak suka, 2. Tidak suka, 3. Netral, 4. Suka, 5. Sangat suka.

Apakah 1, 2, 3, 4 dan 5 itu data Interval atau Ordinal?

Sepertinya tampak ini data Interval (karena namanya juga skala, berarti logikanya Interval), tapi sejatinya ini sudah pasti ordinal. Kenapa? Karena perhitungan aritmatika (tambah, kali) tidak bisa dilakukan.


KESIMPULAN








Comments

  1. Keren nih tulisannya....Ayoo...ditunggu tulisan lainnya....

    ReplyDelete

Post a Comment